Introduction to Spatial Analysis: Leveraging R for Spatial Data Analytics
Sesi 1
Waktu
Sabtu, 21 September 2024 (offline)
Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Learning Center 6.1 FEB UGM
Pembicara
Seftiawan S. Rijal, M.Sc.
Materi
Spatial Research in Regional & Sustainable Economics Working Group Faculty of Economics & Business Universitas Gadjah Mada
Introduction to Spatial Analysis: Leveraging R for Spatial Data Analytics
Waktu
Sabtu, 21 September 2024 (offline)
Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Learning Center 6.1 FEB UGM
Pembicara
Seftiawan S. Rijal, M.Sc.
Materi
Oleh: Rizqi Surya Pamungkas
Zhiqiang Zhao, Meng Cai, Fang Wang, Julie A. Winkler, Thomas Connor, Min Gon Chung, Jindong Zhang, Hongbo Yang, Zhenci Xu, Ying Tang, Zhiyun Ouyang, Hemin Zhang, Jianguo Liu, “Synergies and Tradeoffs among Sustainable Development Goals Across Boundaries in A Metacoupled World,” Science of The Total Environment, Volume 751, 2021, 141749, ISSN 0048-9697, https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.141749.
Dalam beberapa tahun terakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB telah berupaya mengatasi dampak kerusakan lingkungan, baik dalam skala regional maupun skala global (Helfenstein & Kienast, 2014; Su et al., 2014; Troy and Wilson, 2006; Millennium Ecosystem Assessment, 2005).
Oleh: Gabriel Ivo Aveliano Kusuma Adi Valentino
Hongxiao Liu, Baolong Han, Lan Wang, “Modeling the Spatial Relationship Between Urban Ecological Resources and The Economy,” Journal of Cleaner Production, 173, 207−216, 2018, http://dx.doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.09.225
Tingkat urbanisasi dan pembangunan ekonomi sering dikaitkan dengan kualitas serta sumber daya ekologis. Penggunaan sumber daya yang meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan standar hidup. Akibatnya, konsumsi sumber daya alam dan polusi akan meningkat sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan yang tidak dapat dihindarkan.
“Although urban systems have attracted the attention of economists for a long time, the study of regional systems has been far too neglected.What makes this subject a real future challenge are the following two reasons: (i) new tools have to be found and applied to build a theoretical framework involving many regions, whereas (ii) the empirical analysis of regional systems requires further and sophisticated developments in spatial econometrics and numerical calibration.”
Behrens & Thisse (2007)
Oleh: Gabriel Ivo Aveliano Kusuma Adi Valentino
Olle Hage, Krister Sandberg, Patrik Söderholm, Christer Berglund, “The Regional Heterogeneity of Household Recycling: A Spatial-Econometric Analysis of Swedish Plastic Packing Waste”, Letters in Spatial and Resource Sciences, 11(3), 245–267, 2018, https://doi.org/10.1007/s12076-017-0200-3
Berbagai negara, terutama di wilayah Uni Eropa, telah sepakat untuk mendorong transisi menuju ekonomi sirkular yang menjaga nilai produk, material, dan sumber daya dalam jangka panjang. Beberapa upaya tersebut meliputi pencegahan dan penggunaan kembali sampah (upcycling), efisiensi bahan, serta penentuan besaran dan proporsi produksi dan sumber daya dengan menggunakan media digital (European Commission, 2015; European Environment Agency, 2016).
Oleh
Gigih Fitrianto & Rizqi Surya Pamungkas
Data spasial atau yang juga dikenal sebagai data geospasial merupakan jenis geo-referenced based data yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dan informasi pada setiap unit spasial. Unit spasial tersebut sendiri mencakup beberapa tingkatan, yakni kabupaten, kota, ataupun kombinasinya dalam bentuk data grid.
Adapun pendekatan analisis spasial dalam konteks sosial dan ekonomi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan adanya interaksi antarwilayah yang disebabkan oleh asumsi bahwa terdapat dependensi yang berbasis spasial (Anselin, 1990; Elhorst, 2018).
Oleh
Aya Sofia
“Every corporation is under intense pressure to create ever-increasing shareholder value. Enhancing environmental and social performance are enormous business opportunities to do just that.”
– Gary M. Pfeiffer, CFO Du Pont
Ancaman perubahan iklim yang semakin cepat meningkatkan pentingnya komitmen global terhadap transisi iklim, termasuk peran penting pasar keuangan dalam menyelaraskan investasi dengan tujuan net zero emission. Hal ini telah menarik perhatian investor, regulator, serta pemangku kepentingan lainnya untuk menjalankan bisnis dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan (sustainability) yang salah satunya diterapkan melalui ESG.
Oleh
Rohinun
“Healthy and sustainable societies are based on three pillars: peace and security, sustainable development, the rule of law and respect for human rights. There can be no long-term security without development; there can be no long-term development without security, and no society can long remain prosperous without the rule of law and respect for human rights.” – Kofi Annan, Article in the UN Chronicle, 2015
Sustainability atau keberlanjutan telah menjadi isu penting dalam beberapa dekade terakhir. Dalam kaitannya, kesadaran akan dampak pembangunan terhadap lingkungan dan kebutuhan untuk melindungi sumber daya alam juga semakin berkembang.