Introduction to Spatial Analysis: Leveraging R for Spatial Data Analytics

Sesi 1
Waktu
Sabtu, 21 September 2024 (offline)
Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Learning Center 6.1 FEB UGM
Pembicara
Seftiawan S. Rijal, M.Sc.
Materi
Spatial Research in Regional & Sustainable Economics Working Group Faculty of Economics & Business Universitas Gadjah Mada
Introduction to Spatial Analysis: Leveraging R for Spatial Data Analytics
Waktu
Sabtu, 21 September 2024 (offline)
Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Learning Center 6.1 FEB UGM
Pembicara
Seftiawan S. Rijal, M.Sc.
Materi
“Although urban systems have attracted the attention of economists for a long time, the study of regional systems has been far too neglected.What makes this subject a real future challenge are the following two reasons: (i) new tools have to be found and applied to build a theoretical framework involving many regions, whereas (ii) the empirical analysis of regional systems requires further and sophisticated developments in spatial econometrics and numerical calibration.”
Behrens & Thisse (2007)
Oleh: Gabriel Ivo Aveliano Kusuma Adi Valentino
Olle Hage, Krister Sandberg, Patrik Söderholm, Christer Berglund, “The Regional Heterogeneity of Household Recycling: A Spatial-Econometric Analysis of Swedish Plastic Packing Waste”, Letters in Spatial and Resource Sciences, 11(3), 245–267, 2018, https://doi.org/10.1007/s12076-017-0200-3
Berbagai negara, terutama di wilayah Uni Eropa, telah sepakat untuk mendorong transisi menuju ekonomi sirkular yang menjaga nilai produk, material, dan sumber daya dalam jangka panjang. Beberapa upaya tersebut meliputi pencegahan dan penggunaan kembali sampah (upcycling), efisiensi bahan, serta penentuan besaran dan proporsi produksi dan sumber daya dengan menggunakan media digital (European Commission, 2015; European Environment Agency, 2016).
Oleh: Gabriel Ivo Aveliano Kusuma Adi Valentino
Hongxiao Liu, Baolong Han, Lan Wang, “Modeling the Spatial Relationship Between Urban Ecological Resources and The Economy,” Journal of Cleaner Production, 173, 207−216, 2018, http://dx.doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.09.225
Tingkat urbanisasi dan pembangunan ekonomi sering dikaitkan dengan kualitas serta sumber daya ekologis. Penggunaan sumber daya yang meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan standar hidup. Akibatnya, konsumsi sumber daya alam dan polusi akan meningkat sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan yang tidak dapat dihindarkan.
Oleh: Rizqi Surya Pamungkas
Zhiqiang Zhao, Meng Cai, Fang Wang, Julie A. Winkler, Thomas Connor, Min Gon Chung, Jindong Zhang, Hongbo Yang, Zhenci Xu, Ying Tang, Zhiyun Ouyang, Hemin Zhang, Jianguo Liu, “Synergies and Tradeoffs among Sustainable Development Goals Across Boundaries in A Metacoupled World,” Science of The Total Environment, Volume 751, 2021, 141749, ISSN 0048-9697, https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.141749.
Dalam beberapa tahun terakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB telah berupaya mengatasi dampak kerusakan lingkungan, baik dalam skala regional maupun skala global (Helfenstein & Kienast, 2014; Su et al., 2014; Troy and Wilson, 2006; Millennium Ecosystem Assessment, 2005).
Spatial Economics: Getting Started with Spatial Data: Analyzing with R
Rabu, 23 April 2025
Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Learning Center 6.1 FEB UGM
Kamis, 24 April 2025
Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Learning Center 6.1 FEB UGM
Rezzy Eko Caraka, Ph.D
Oleh: Gabriel Ivo Aveliano Kusuma Adi Valentino
Danling Chen, Xinhai Lu, Wenbo Hu, Chaozheng Zhang, Yaoben Lin “How urban sprawl influences eco-environmental quality: Empirical research in China by using the Spatial Durbin model” Ecological Indicator 131 (2021) 108113, https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2021.108113.
Penyebaran perkotaan dan kualitas ekologi serta lingkungan merupakan dua isu utama yang memengaruhi proses urbanisasi global. Penyebaran perkotaan atau perluasan wilayah perkotaan (urban sprawl) adalah fenomena ekspansi wilayah perkotaan yang tidak teratur, kurang terorganisir dan penyebarannya sering kali terjadi tanpa perencanaan tata ruang yang baik, menyebabkan peningkatan penggunaan lahan. Penyebaran perkotaan (urban sprawl) akan meningkatkan produksi ekonomi dan ketersediaan sumber daya jika dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Oleh karena itu, sebagian besar negara, khususnya Tiongkok, semakin berfokus pada perluasan lahan perkotaan dan hal-hal terkait yang mempunyai kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah.
Oleh: Gabriel Ivo Aveliano Kusuma Adi Valentino
Shan Gui, Liange Zhao, dan Zhijian Zhang, “Does Municipal Solid Waste Generation in China Support the Environmental Kuznets Curve? New Evidence from Spatial Linkage Analysis”. Waste Management 84 (2019) 310-319. https://doi.org/10.1016/j.wasman.2018.12.006
Negara Tiongkok sebagai salah satu negara berkembang terbesar dengan kepadatan penduduk terbanyak tengah menghadapi dampak negatif dari cepatnya arus urbanisasi yang mengarah pada permasalahan yang semakin besar di sektor lingkungan. Proses urbanisasi ini mengakibatkan peningkatan signifikan dalam jumlah limbah padat yang dihasilkan sehingga berdampak besar pada tekanan terhadap sistem pengelolaan limbah perkotaan di sana.
Oleh: Gabriel Ivo Aveliano Kusuma Adi Valentino
Feriel Kheira Kebaili, Amel Baziz-Berkani, Hani Amir Aouissi, Florin-Constantin Mihai, Moustafa Houda, Mostefa Ababsa, Marc Azab, Alexandru-Ionut Petrisor, dan Christine Fürst, “Characterization and Planning of Household Waste Management: A Case Study from the MENA Region” Sustainability 2022, 14, 5461. https:// doi.org/10.3390/su14095461
Krisis lingkungan merupakan masalah yang sedang dihadapi dunia beberapa tahun belakangan. Salah satunya ditandai dengan tingkat produksi sampah yang semakin tinggi, khususnya limbah rumah tangga yang disebabkan oleh tingginya faktor konsumsi dan dampak urbanisasi.